"Child of God"
from Heaven
=> Sebab Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakannya dengan kesetiaan....

Milikilah hubungan pribadi yang special dengan-Nya...
ceritakan kebaikan kasih dan anugerah-Nya buat orang-orang yang ada di sekelilingmu....
tunjukkan bahwa dirimu adalah anak-anak Allah dari Surga ^_^

Kamis, 04 Agustus 2016

Jangan Lagi Menangis Ernhis...

Jangan lagi menangis ada Bapa disini
Percayalah dihati ada Tangan yg Kuat
Selalu siap menolongmu...

Saya gagal dan harus mengulang kemoterapi
Yang sdh saya jalani kurang lebih satu tahun...
Saya harus kembali ke awal kesakitan saya dulu,
Saya benar2 bingung dengan keadaan ini..

Disatu sisi sy percaya dan terus percaya akan ada kesembuhan,
Disisi lain sy harus menerima bahwa saya gagal..
Keadaan ini membuat saya benar2 terpuruk..

Tuhan...
Saya benar2 membutuhkanMu untuk menguatkanku
Saya punya hati yg tetap percaya padaMu..

Kuatkan saya sekali lagi dalam kemoterapi selanjutnya Tuhan
Kayu Salib adalah bukti bahwa saya tidak menderita seorang diri..

KuasaMu terlebih besar Tuhanku terlebih besar
Tak pernah terlambat janjMu ya Tuhan menolong hidupku..


Rabu, 18 Mei 2016

Bersyukur Kepada Tuhan Setiap Hari

Mazmur 71 : 20-21
Engkau yang telah membuat aku mengalami banyak kesusahan dan malapetaka, Engkau akan menghidupkan aku kembali, dan dari samudera raya bumi Engkau akan menaikkan aku kembali. Engkau akan menambah kebesaranku dan akan berpaling menghibur aku.

Tidak ada alasan lagi bagi saya untuk tidak bersyukur. Terlalu banyak hal manis yang saya alami ditengah-tengah masalah yang pahit. Siapapun dia pasti tidak ingin berlama-lama dengan masalah (kesusahan), sekalipun terkadang masalah (kesusahan) membawa kita pada hal yang positif pada akhirnya. Masalah itu bisa ada karena kesalahan saya sendiri atau karena alam yang menginginkannya. Mungkin saya masih bisa merespon dengan baik saat masalah itu datang karena itu memang kesalahan saya. Saya akan berupaya sekuat mungkin untuk menyelesaikannya sehingga tidak menimbulkan hal yang lebih buruk lagi. Contoh kecinya seperti saat saya berada di rumah sakit dan ingin konsultasi dengan dokter saya. Ketika saya sampai di BPJS karyawan Rumah Sakit Dharmais mengatakan ada 6 dokter yang tidak praktek hari ini termasuk dokter saya. Saya memutuskan menemani teman saya untuk melakukan CT Scan. Setalah 2 jam saya menunggu saya diinformasikan bahwa saya dapat mengganti dokter untuk konsultasi hari ini. Kemudian saya menuju BPJS dan saya lupa mengambil antrian Poli Onkologi. Setelah mengantri di BPJS dan akhirnya SEP saya keluar kemudian saya berjalan menuju Poli Onkologi. Sampai di Poli no antrian saya sudah 149 padahal di lobi masih nomor 90 terpaksa saya harus menunggu lagi. Setelah saya mengantri begitu panjangnya SEP saya salah penulisan yang seharusnya diisi dengan nama dr.Nugroho tetapi diisi dengan nama dokter lain. Saya diminta untuk kembali ke BPJS dan mengganti SEP tersebut. Bolak balik BPJS dan Poli cukup melelahkan mengingat jaraknya yang cukup jauh. Setelah saya selesai menggantinya saya kembali ke poli dan menunggu hingga  dokternya dating. Hampir satu jam saya menunggu akhirnya dokter saya datang juga. Ini adalah salah satu kisah dari satu tahun selama pengobatanku dirumah sakit. 

Banyak hal yang terjadi disana, bagaimana berhadapan dengan karyawan rumah sakit yang menjengkelkan, kamar yang sulit didapat, dan antrian para penderita kanker yang berjibun. Bagi saya semua itu adalah masalah, saya menginginkan sesuatu yang cepat dan praktis tetapi alam tidak menyajikan hal yang seperti itu sekalipun engkau anak seorang raja. Tetapi kesabaran yang membuat semuanya mudah untuk dilalui. Tanpa kesabaran saya tidak akan bisa bertahan sampai sejauh ini. Ibarat sebuah pisau yang diuji ketajamannya saya juga sedang diuji kesabarannya. Pisau itu diam dan ikut prosesnya saya juga diam dan mengikut prosesnya. Pisau yang berkualitas memiliki harga yang tinggi demikian halnya manusia yang sabar memiliki nilai hidup yang tinggi sehingga dia tidak mudah dikecewakan oleh keadaan yang menyakitkan sekalipun.


Masalah, kesusahan, penderitaan dan malapetaka ada disekeliling kita sekarang tinggal tipe manusia seperti apa yang bisa bertahan dengan keadaan tersebut? Ada yang mengeluh sepanjang malam, ada juga yang cuek setengah mati, ada yang menyerahkan masalahnya pada Tuhan. Semua punya ekspresi yang berbeda-beda dalam merespon masalah mereka. Tetapi bagi saya kembali pada Firman Tuhan itu yang masuk akal dan sampai saat ini saya bisa membuktikannya pada diri saya sendiri. Dulu saya adalah tipe orang yang suka mengeluh, sekecil apapun masalahnya saya selalu menyalahkan Tuhan. Saya berpikir dengan menyalahkan Tuhan, Tuhan akan membuat semuanya menjadi baik. Tetapi tidak segampang itu. Saya memperbaiki pola pikir saya yang konyol itu dengan hati saya. Semua hal berpusat pada hati saya. Saya belajar menerima semua masalah dan mengatakan itu memang harus terjadi. Saya belajar bagaimana mengucap syukur dalam keadaan yang buruk itu. Memang hasilnya berbeda. Alam hanya mengajak bercanda dengan emosi kita jangan terlalu menanggapinya dengan serius. Jika masalah itu harus terjadi biarlah terjadi yang penting hati kita kuat melewatinya. Minta kekuatan dari Tuhan untuk melewatinya. Jika kau mampu melewatinya gunung setinggi apapun mampu kau jalani. #kesaksiankuhh

#saya memakai foto ini untuk membuktikan bahwa Tuhan itu baik. Dari keadaan yang menyakitkan sekalipun Tuhan akan pakai untuk mendatangkan kebaikan bagi hidup kita. Ketika saya mampu melewati hal menyakitkan ini saya percaya kalian juga mampu melewati apa yang menjadi pergumulan kalian sekarang. Sebesar apapaun masalahnya bagi Tuhan itu kecil, yang Tuhan mau itu hati kita yang tetap percaya pada-Nya..
#leukimia(kanker darah) Tuhan Yesus sembuhkan...
#cambuk dan penyaliban aja Tuhan jalani demi Cinta_Nya pada kita apalagi masalahmu...

Selasa, 12 April 2016

Bersabar dan Tetap Bertahan



Wahai wanita Allah, engkau begitu sangat berharga, istimewa dan luar biasa. Tuhan yang merancangmu, jika engkau mau bersabar dan tetap bertahan, promosi itu akan terjadi didalam hidupmu. Bersabarlah!!! (11 Juli 2012)

Kalimat ini saya tulis didepan Alkitab saya pada saat saya bertambah usia yang ke 23 Tahun. Saya menulisnya sebagai kekuatan buat saya ketika nanti saya akan diperhadapkan dengan berbagai masalah. Setiap saya membuka Alkitab selalu saja saya bertanya : “Promosi seperti apa Tuhan yang akan Engkau berikan sehingga saya harus bersabar?” tapi saya belum juga menemukan jawabannya. Hari ini pun saya membuka Alkitab saya dan kembali menanyakan hal yang sama. 

Saya mengingat bahwa tulisan ini ditujukan untuk keadaan saya di tahun 2015 dimana Tuhan ijinkan saya mengalami “Leukimia”. Tuhan memberikan kado istimewa di usia saya yang ke 26 tahun. Siapa yang bisa mengetahui masa depan selain Tuhan? Tuhan begitu baik, Dia menguatkan tangan, kaki bahkan hati saya untuk menghadapi masa-masa yang sukar dan 3 tahun waktu yang dirasa cukup untuk menjawab pertanyaanku di tahun 2012. 

Saat saya terbaring lemah di rumah sakit saya begitu buruk tetapi Tuhan mengatakan bahwa saya berharga, istimewa dan luar biasa. Secara manusia kebaikan apa yang saya rasakan disaat seperti itu? Tetapi tetap saja Tuhan mengatakan itu rancangan terbaikNya. Tuhan membuat saya merasakan hal-hal yang istimewa di masa sukar saya. Ketika bangun pagi saya hanya bisa melihat cahaya matahari melalu jendela, dimandikan layaknya seorang balita, penggantian jarum infuse secara terus menerus, pengambilan darah setiap hari untuk mengecek hb, leukosit dan trombosit saya. Rutinitas itu saya lakukan selama 2 bulan lebih. Setiap hari saya selalu menanyakan hari dan tanggal kepada orang tua saya dan mulai menghitung selama inikah saya harus terbaring disini? Mata saya kabur, pendengaran saya mulai berkurang, payudara saya mengeras seperti batu bahkan tangan dan kaki saya begitu kurus. Seperti itulah keadaan saya waktu itu dan saya merasa begitu menyedihkan. 

Jika engkau mau bersabar dan tetap bertahan!! Itulah yang saya lakukan bersama mama dan bapa saya. Mereka selalu sabar merawat saya dan secara bergantian menjaga saya agar tidak merasa kesepian. Dalam keadaan saya itu saya selalu mendengar pujian dan penyembahan dari Maria Shandy “Tenanglah Kini Hatiku” lirik dari pujian itu begitu menguatkan saya dalam penderitaan saya.

Tenanglah kini hatiku, Tuhan memimpin langkahku.
Ditiap saat dan kerja tetap kurasa tanganNya.
Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh tanganku dipegang teguh.

Dimalam yang gelap benar, ditaman indah dan segar,
Di taufan dan di laut tenang, tetap tanganku di pegang
Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh tanganku dipegang teguh.

Setiap saya merasa sepi saya selalu memutar lagu itu dan menyanyikannya. Tentu saja dengan air mata yang penuh bahagia bahwa Tuhan selalu memegang tangan saya. Setiap hari saya selalu berharap untuk cepat keluar dari pembaringan itu. Saya selalu punya harapan untuk sembuh dan kembali beraktifitas seperti dulu. Dalam penderitaan saya Tuhan mau saya bersabar dan bertahan. Itulah yang saya lakukan sampai saat ini. Tuhan sudah memulai yang baik dan Tuhan sendiri akan melanjutkannya dengan sempurna. Itulah sebabnya saya sangat bersyukur mengenal Tuhan selama hidup saya dan saya akan jadi bukti dari kebaikan Tuhan. Orang yang dekat dengan Tuhan bukan berarti hidup tanpa masalah tetapi orang yang hidup dengan Tuhan akan menghadapi dan mengalahkan masalahnya dan menjadi seorang pemenang. 

Pertanyaannya masih sama : “Promosi seperti apa Tuhan?” Promosi bagi saya sekarang adalah bonus untuk kesabaran saya dan promosi itu akan dinikmati oleh orang-orang yang ada disekeliling saya. Promosi yang akan membuat orang-orang semakin mengenal dan mengasihi Tuhan. Jangan pernah merasa sudah melakukan yang terbaik dalam hidup ini sehingga tidak pantas untuk menderita karena apapun yang kita lakukan tidak akan pernah bisa membalas kasih setia Tuhan. Pelayanan dan pengabdian kita kepada Tuhan hanya bentuk terima kasih atas kehidupan yang sudah Tuhan berikan. Ingatlah akan Ayub yang hidupnya selalu berkenan kepada Tuhan namun dia juga tidak lepas dari penderitaan. Oleh karena Ayub mau bersabar, bertahan dan taat Tuhan pun memberikan promosi dua kali lipat dari apa yang hilang dulu. Jadi jangan pernah kecewa dengan penderitaan yang kita alami sekarang. Bersabar dan bertahanlah maka promosi itu akan diberikan kepadamu… 



Kamis, 31 Maret 2016

Apapun Yang Terjadi Saya Akan Tetap Mengasihi Tuhan

Mengapa Ernhis Purnama Silalahi harus sakit (Leukimia) sekarang?? Dimasa muda Ernhis?? Mengapa tidak dimasa kecil Ernhis saja Tuhan??
Jawabannya : Karena dulu belum ada BPJS, siapa yang mau membiayai semua pengobatan Ernhis dari Kemoterapi I sampai yang ke 8 ?? ahhaahaa...
Jawaban Sebenarnya adalah agar masa muda Ernhis menjadi "BARU" seperti pada Burung Rajawali :) (Mazmur 103 : 1 - 5) 

Saya bukan orang yang baru mengenal Tuhan, jadi saya sedikit kaget dikasih kejutan "Leukimia" sama Tuhan. Saya selalu membela diri dihadapan Tuhan dan mengatakan bahwa saya adalah anak yang baik. Dosa besar apa yang telah saya lakukan? atau ingatkah Tuhan akan pelayananku selama saya hidup? masih kurang kah yang saya lakukan? Jika saya memandingkan dengan orang lain saya selalu merasa masih lebih baik menjadi manusia. Saya suka berbagi Tuhan, saya suka menolong orang lain Tuhan, saya juga selalu menjadi teman yang baik. Bahkan terkadang saya lebih memikirkan perasaan orang lain dari pada perasaan saya sendiri. Dimana letak kesalahan terbesar saya Tuhan sehingga saya sadar saya pantas menerima kejutan (Leukimia) ini???

Saya pun diingatkan Tuhan tentang hidup saat saya mulai mengenal Dia. Setiap menulis diary selalu saya katakan bahwa saya sangat mencintai Tuhan. Dari kecil memang saya adalah anak yang biasa-biasa saja dibandingkan dengan kedua adekku. Saya tidak punya prestasi yang membanggakan selama saya disekolah. Naik kelas dan Lulus saja saya sudah sangat bersyukur. Oleh sebab itu setiap keluh kesah bahkan kebahagian yang saya alami selalu saya tulis salam diary. Bahkan setiap berulang tahun Doa dan Harapan saya ditahun itu saya tulis dalam Diary dan setiap akhir tulisan saya selalu mengatakan "Apapun Yang Terjadi Ernhis Purnama Sari Pratiwi Silalahi tetap mengasihi Tuhan Yesus"

Setiap masalah yang saya alami selalu saya tuangkan dalam tulisan sehingga ketika saya mengalami masalah yang lebih berat lagi saya bisa menjadi lebih kuat karena pengalaman saya sebelumnya dan setiap kebaikan dan kebahagiaan yang saya dapatkan saya juga menuliskannya dalam diary sehingga saya mengingat betapa Tuhan selalu memberkati saya.

Dan waktu inilah Tuhan pun mengingatkan saya tentang apa yang saya katakan "Apapun Yang Terjadi Ernhis Purnama Sari Pratiwi Silalahi tetap mengasihi Tuhan Yesus". Speechless....
Kejutan kali ini benar-benar istimewa, ketika saya merayakan ulang tahun saya yang ke 26 Tahun saya tidak menulis diary karena kondisi saya yang sudah lemah dan terbaring dirumah sakit. Tanggal 10 Juli 2015 tepat hari itu saya bertambah usia dan dipulangkan dari Rumah Sakit karena paksaan kedua orang tua saya. Meniup lilin dan memotong kue ulang tahun dengan kondisi yang lemah namun saya masih tetap tersenyum. Terkadang saya masuk kedalam kamar dan menangisi kondisi saya agar tidak ketahuan mama dan papa saya. Kalau mereka tahu kalo saya menangis mereka akan lebih bersedih lagi.

Hampir satu tahun saya menjalani pengobatan Kemoterapi yang menyakitkan, pemeriksaan MRI Kepala dan Payudara yang menakutkan, ratusan suntikan di tangan, lengan, pundak dan bokong saya jalani dengan ikhlas. Saya tidak punya kekuatan untuk mengeluh, saya semakin meminta belas kasihan agar Tuhan Yesus menguatkan saya menjalani semuanya.
Dan inilah saya masih dengan iman percaya saya yang dahulu bahwa  "Apapun Yang Terjadi Ernhis Purnama Sari Pratiwi Silalahi tetap mengasihi Tuhan Yesus". Tuhan meminta pertanggungjawaban atas penyataanku dan Tuhan pun tahu jawabannya.

Ketika Tuhan masih memberikan saya nafas kehidupan saya akan buktikan kepada dunia bahwa orang yang mengasihi Tuhan tidak akan pulang dengan tangan hampa. Saya juga ingin memiliki iman seperti Abraham, Ishak dan Yakub. Dimana oleh karena kesetian mereka dalam setiap pencobaan Tuhan memperhitungkannya sebagai kebenaran. Sama seperti mereka iman percaya Ernhis Purnama Sari Pratiwi Silalahi pun akan diperhitungkan sebagai kebenaran.

"Ernhis Purnama Sari Pratiwi Silalahi Tidak Punya Hak Untuk Mengeluh"
Hallelujah...

                       Waktu Kemoterapi I                         Waktu Kemoterapi II



Kamis, 25 Februari 2016

Komitmen (Ketaatan)

Komitmen membuat saya taat dengan perintah Tuhan. Jika saya mengasihi Tuhan berarti saya harus melakukan perintah-Nya tanpa dipaksa atau karena paksaan. Tidak sekedar menangis dalam menyembah, tidak hanya berbicara tentang Tuhan kepada orang lain tetapi juga tentang ketaatan saya dalam keadaan yang menyakitkan sekalipun.

Komitmen membuat saya tidak berfokus kepada keadaan tapi kepada Tuhan yang memberi saya kekuatan. Ada peristiwa yang saya bisa hadapi dengan mudah tetapi ada juga peristiwa yang diluar kendali saja bahkan kejadiannya bisa terus beruntun. Sebelumnya saya begitu kuat menyelesaikan persoalan ini dan itu. Sampai pada akhirnya saya tiba dititik “terjenuh” dari semua persoalan hidup saya. Mau menyerah? Terlalu disayangkan untuk usaha yang saya telah lakukan dimasa lalu. Mau meneruskannya? Saya sudah tidak mampu lagi. Hanya air mata yang mengalir terus dari lubuk hati saya. Lalu saya berdoa, menutup mata dan diam sejenak. “Tuhan Engkau terlalu baik!” kalimat ini yang keluar dari mulut saya. Terus menerus kalimat itu saya ucapkan sampai akhir doa saya. 

Saya teringat tentang Daud ketika dia mengekspresikan kebaikan Tuhan lewat pujiannya (Mazmur). Apakah dalam keadaan yang bahagia saja? Tidak…. Daud juga menceritakan kebaikan Tuhan dalam keadaan terpuruk yang dialaminya. Pujian Daud yang saya baca yaitu mazmur pasal 91. Disitu dikatakan bahwa “Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonya dengan matamu sendiri”. Apapun masalah yang saya hadapi tidak akan membuat saya jatuh. Saya akan tetap berdiri teguh. Apalagi yang harus saya ragukan? Selanjutnya dikatakan di ayat yang ke 7 - 8b yaitu “Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya”. Tuhan akan menjawab bila saya berseru (berdoa) kepada Dia. Ada lagi yang harus saya cemaskan? Sesuatu yang mudah janganlah saya buat terlalu rumit. Bahkan hal yang saya anggap paling rumit sekalipun ada jawabanya jika saya memahami Firman Tuhan dengan benar. 

Jadi komitmen itu penting bagi saya dalam menghadapi kehidupan ini. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Tetapi jika saya punya komitmen saya akan tetap berdiri teguh dan memandang hal-hal yang besar dimasa depan. Ketika hati saya melekat pada Tuhan maka Tuhan sendirilah yang akan meluputkan dan membentengi saya dari segala bentuk pencobaan (ayat 14). Tanpa saya sadari ada mujizat yang terjadi dengan sendirinya. Saya pun terheran-heran dan takjub dengan apa yang terjadi. Saya menceritakannya karena saya benar-benar mengalaminya dan bahwa komitmen (ketaatan) saya Tuhan perhitungkan. Mau merasakan seperti yang Daud dan saya rasakan? Mari berkomitmen dengan Tuhan maka engkau akan menikmati kebaikan Tuhan dimasa tersulitmu. Tuhan Yesus memberkati. Amin.