"Child of God"
from Heaven
=> Sebab Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakannya dengan kesetiaan....

Milikilah hubungan pribadi yang special dengan-Nya...
ceritakan kebaikan kasih dan anugerah-Nya buat orang-orang yang ada di sekelilingmu....
tunjukkan bahwa dirimu adalah anak-anak Allah dari Surga ^_^

Kamis, 25 Februari 2016

Komitmen (Ketaatan)

Komitmen membuat saya taat dengan perintah Tuhan. Jika saya mengasihi Tuhan berarti saya harus melakukan perintah-Nya tanpa dipaksa atau karena paksaan. Tidak sekedar menangis dalam menyembah, tidak hanya berbicara tentang Tuhan kepada orang lain tetapi juga tentang ketaatan saya dalam keadaan yang menyakitkan sekalipun.

Komitmen membuat saya tidak berfokus kepada keadaan tapi kepada Tuhan yang memberi saya kekuatan. Ada peristiwa yang saya bisa hadapi dengan mudah tetapi ada juga peristiwa yang diluar kendali saja bahkan kejadiannya bisa terus beruntun. Sebelumnya saya begitu kuat menyelesaikan persoalan ini dan itu. Sampai pada akhirnya saya tiba dititik “terjenuh” dari semua persoalan hidup saya. Mau menyerah? Terlalu disayangkan untuk usaha yang saya telah lakukan dimasa lalu. Mau meneruskannya? Saya sudah tidak mampu lagi. Hanya air mata yang mengalir terus dari lubuk hati saya. Lalu saya berdoa, menutup mata dan diam sejenak. “Tuhan Engkau terlalu baik!” kalimat ini yang keluar dari mulut saya. Terus menerus kalimat itu saya ucapkan sampai akhir doa saya. 

Saya teringat tentang Daud ketika dia mengekspresikan kebaikan Tuhan lewat pujiannya (Mazmur). Apakah dalam keadaan yang bahagia saja? Tidak…. Daud juga menceritakan kebaikan Tuhan dalam keadaan terpuruk yang dialaminya. Pujian Daud yang saya baca yaitu mazmur pasal 91. Disitu dikatakan bahwa “Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonya dengan matamu sendiri”. Apapun masalah yang saya hadapi tidak akan membuat saya jatuh. Saya akan tetap berdiri teguh. Apalagi yang harus saya ragukan? Selanjutnya dikatakan di ayat yang ke 7 - 8b yaitu “Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya”. Tuhan akan menjawab bila saya berseru (berdoa) kepada Dia. Ada lagi yang harus saya cemaskan? Sesuatu yang mudah janganlah saya buat terlalu rumit. Bahkan hal yang saya anggap paling rumit sekalipun ada jawabanya jika saya memahami Firman Tuhan dengan benar. 

Jadi komitmen itu penting bagi saya dalam menghadapi kehidupan ini. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Tetapi jika saya punya komitmen saya akan tetap berdiri teguh dan memandang hal-hal yang besar dimasa depan. Ketika hati saya melekat pada Tuhan maka Tuhan sendirilah yang akan meluputkan dan membentengi saya dari segala bentuk pencobaan (ayat 14). Tanpa saya sadari ada mujizat yang terjadi dengan sendirinya. Saya pun terheran-heran dan takjub dengan apa yang terjadi. Saya menceritakannya karena saya benar-benar mengalaminya dan bahwa komitmen (ketaatan) saya Tuhan perhitungkan. Mau merasakan seperti yang Daud dan saya rasakan? Mari berkomitmen dengan Tuhan maka engkau akan menikmati kebaikan Tuhan dimasa tersulitmu. Tuhan Yesus memberkati. Amin.



Jumat, 19 Februari 2016

BERTAHAN DALAM PENCOBAAN




Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu itulah yang menghibur aku
(Mazmur 23 : 4)

Sudah jatuh tertimpa tangga pula, mungkin peristiwa ini pernah terjadi dalam hidup kita sebagai manusia. Banyak sekali masalah yang bisa membuat kita terpuruk. Kapasitas masalah setiap orang itu berbeda. Terkadang orang meremehkan masalah yang kita hadapi dan begitu pula sebaliknya. Kita harus ingat bahwa setiap kita punya kekuatan yang berbeda dalam menghadapi masalah. Tetapi terkadang kita merasa Tuhan itu tidak adil. Mengapa saya mengalami hal buruk ini? mengapa saya harus mengalami sakit? Mengapa saya harus kecewa dengan pasangan saya? Mengapa saya tidak mendapat pekerjaan yang layak dimasa depan saya? Mengapa saya harus mengalami kegagalan yang tiada hentinya? Ketika kita melihat kehidupan orang lain begitu mulus kita pasti akan bertanya “mengapa harus saya Tuhan?”

Pertanyaan itu pun saya pernah ajukan buat Tuhan. Mengapa harus saya Tuhan? Tidak masalah kalau dari kecil saya tidak berprestasi, tidak jadi masalah kalau saya terlambat wisuda, tidak jadi masalah kalau saya lama mendapat pekerjaan, bahkan tidak jadi masalah kalau pun saya ternyata bertepuk sebelah tangan dari seseorang yang saya suka selama 10 tahun. Semua hal buruk itu saya terima dan saya selalu berharap dimasa depan (entah kapan pikirku) saya akan diberkati karena kesabaran saya.

Tapi Tuhan berkata lain, saya merasa ini bukan jatuh tertimpa tangga tetapi ribuan tangga sehingga saya tidak akan bisa bangkit lagi. Saya didiagnosa menderita Leukimia. Penyakit kanker darah yang bahkan keturunan dari mama dan papaku pun tidak ada. Saya terbaring selama dua bulan di rumah sakit menjalani kemoterapi yang menyakitkan. Semuanya saya lalui dengan hati yang benar-benar berserah. Saya tidak bertanya lagi mengapa harus saya Tuhan? Bagi saya hari-hari yang saya bisa lalui adalah suatu anugerah.

Ketika saya merasakan sakit yang saya bayangkan adalah Salib Tuhan Yesus. Bagaimana Dia dicambuk, disiksa, bahkan sampai digantung diatas kaya salib tetapi tidak sekalipun Dia mengeluh. Semuanya Dia lakukan dengan penuh cinta kasih. Saya berpikir rasa sakit yang saya alami tidak akan pernah sebanding dengan penderitaan Tuhan Yesus. Itulah yang membuat saya kuat menjalani kemoterapi.

Lalu saya mengingat mazmur 23 : 4 , Sekalipun aku harus berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Tuhan besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Saya tidak peduli berapa banyak masalah dan persoalan yang akan terjadi nanti dalam hidup saya, yang saya harus ingat bahwa Tuhan selalu menyertai saya bahkan Dia sendiri yang akan menghibur saya.

Selama saya menjalani pengobatan, banyak sekali kasih karunia yang saya dapatkan dari banyak orang, baik itu dari keluarga besar saya, sahabat-sahabat saya, persekutuan gereja dan semua orang mengasihi saya. Saya boleh kuat menjalani hari-hari saya karena kekuatan Doa dari mereka bahkan Tuhan pun memberikan berkat kepada saya yaitu saya telah diangkat menjadi pegawai tetap disebuah perusahaan ternama.

Saudara/i ku jangan pernah menyerah dalam perjuanganmu, hidup ini terlalu singkat maka lakukanlah yang terbaik. Jangan pernah takut dan kecewa dengan masalah yang kau hadapi, sesungguhnya itu adalah kunci untuk membuka pintu berkat di masa yang akan datang. Dalam pergumulan yang kau hadapi ingatlah bahwa Tuhan yang akan selalu menghiburmu (bahkan membuatmu selalu tertawa).

Seperti pelangi sehabis hujan itulah janji setia-Mu Tuhan di balik duka ku telah menanti harta yang tak ternilai dan abadi….amin.

_ernhis silalahi_

 

Selasa, 09 Februari 2016

Heal Me Jesus

Heal me Jesus
Heal me Jesus
Heal me Jesus
Heal me and I will be healed

Save me Jesus
Save me Jesus
Save me Jesus
Save me and I will be Saved

Lyric by Ernhis Purnama

Seturut Kehendak-Mu

Bait (I)
Tak mudah kuhadapi semuanya ini
Pergumulan yang tiada hentinya menghampiriku
Hatiku seutuhnya kuserahkan pada-Mu
biarlah jadi seturut kehendak-Mu

Reff :
Ku tahu ku pasti bisa melewatinya
Kemenanganku ada didalam-Mu
Yesusku peganglah erat tanganku
Agar ku jadi sempurna seperti-Mu

(Bait II)
Bila aku renungkan semuanya ini
Ada jawaban yang pasti disetiap doaku
Hatiku tenang dan percaya hanya pada-Mu
Biarlah jadi seturut kehendak-Mu

Lyric by Ernhis Purnama