Komitmen membuat saya taat dengan perintah Tuhan. Jika
saya mengasihi Tuhan berarti saya harus melakukan perintah-Nya tanpa dipaksa
atau karena paksaan. Tidak sekedar menangis dalam menyembah, tidak hanya
berbicara tentang Tuhan kepada orang lain tetapi juga tentang ketaatan saya dalam
keadaan yang menyakitkan sekalipun.
Komitmen membuat saya tidak berfokus kepada keadaan
tapi kepada Tuhan yang memberi saya kekuatan. Ada peristiwa yang saya bisa
hadapi dengan mudah tetapi ada juga peristiwa yang diluar kendali saja bahkan
kejadiannya bisa terus beruntun. Sebelumnya saya begitu kuat menyelesaikan
persoalan ini dan itu. Sampai pada akhirnya saya tiba dititik “terjenuh”
dari semua persoalan hidup saya. Mau menyerah? Terlalu disayangkan untuk usaha
yang saya telah lakukan dimasa lalu. Mau meneruskannya? Saya sudah tidak mampu
lagi. Hanya air mata yang mengalir terus dari lubuk hati saya. Lalu saya
berdoa, menutup mata dan diam sejenak. “Tuhan Engkau terlalu baik!” kalimat ini
yang keluar dari mulut saya. Terus menerus kalimat itu saya ucapkan sampai
akhir doa saya.
Saya teringat tentang Daud ketika dia mengekspresikan
kebaikan Tuhan lewat pujiannya (Mazmur).
Apakah dalam keadaan yang bahagia saja? Tidak…. Daud juga menceritakan
kebaikan Tuhan dalam keadaan terpuruk yang dialaminya. Pujian Daud yang saya baca yaitu
mazmur pasal 91. Disitu dikatakan bahwa “Walau
seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu
tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonya dengan matamu sendiri”.
Apapun masalah yang saya hadapi tidak akan membuat saya jatuh. Saya akan tetap
berdiri teguh. Apalagi yang harus saya ragukan? Selanjutnya dikatakan di ayat yang ke
7 - 8b yaitu “Bila ia berseru kepada-Ku,
Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan
meluputkannya dan memuliakannya”. Tuhan akan menjawab bila saya berseru (berdoa) kepada Dia. Ada lagi yang harus
saya cemaskan? Sesuatu yang mudah janganlah saya buat terlalu rumit. Bahkan hal
yang saya anggap paling rumit sekalipun ada jawabanya jika saya memahami Firman
Tuhan dengan benar.
Jadi komitmen itu penting bagi saya dalam menghadapi
kehidupan ini. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Tetapi jika
saya punya komitmen saya akan tetap berdiri teguh dan memandang hal-hal yang
besar dimasa depan. Ketika hati saya melekat pada Tuhan maka Tuhan sendirilah
yang akan meluputkan dan membentengi saya dari segala bentuk pencobaan (ayat 14). Tanpa saya sadari ada mujizat
yang terjadi dengan sendirinya. Saya pun terheran-heran dan takjub dengan apa yang terjadi.
Saya menceritakannya karena saya benar-benar mengalaminya dan bahwa komitmen (ketaatan) saya Tuhan perhitungkan. Mau
merasakan seperti yang Daud dan saya rasakan? Mari berkomitmen dengan Tuhan
maka engkau akan menikmati kebaikan Tuhan dimasa tersulitmu. Tuhan Yesus
memberkati. Amin.