Wahai wanita Allah, engkau begitu sangat berharga,
istimewa dan luar biasa. Tuhan yang merancangmu, jika engkau mau bersabar dan
tetap bertahan, promosi itu akan terjadi didalam hidupmu. Bersabarlah!!! (11
Juli 2012)
Kalimat ini saya tulis didepan Alkitab saya pada saat
saya bertambah usia yang ke 23 Tahun. Saya menulisnya sebagai kekuatan buat
saya ketika nanti saya akan diperhadapkan dengan berbagai masalah. Setiap saya
membuka Alkitab selalu saja saya bertanya : “Promosi seperti apa Tuhan yang
akan Engkau berikan sehingga saya harus bersabar?” tapi saya belum juga
menemukan jawabannya. Hari ini pun saya membuka Alkitab saya dan kembali
menanyakan hal yang sama.
Saya mengingat bahwa tulisan ini ditujukan untuk
keadaan saya di tahun 2015 dimana Tuhan ijinkan saya mengalami “Leukimia”.
Tuhan memberikan kado istimewa di usia saya yang ke 26 tahun. Siapa yang bisa
mengetahui masa depan selain Tuhan? Tuhan begitu baik, Dia menguatkan tangan,
kaki bahkan hati saya untuk menghadapi masa-masa yang sukar dan 3 tahun waktu
yang dirasa cukup untuk menjawab pertanyaanku di tahun 2012.
Saat saya terbaring lemah di rumah sakit saya begitu
buruk tetapi Tuhan mengatakan bahwa saya berharga, istimewa dan luar biasa. Secara
manusia kebaikan apa yang saya rasakan disaat seperti itu? Tetapi tetap saja
Tuhan mengatakan itu rancangan terbaikNya. Tuhan membuat saya merasakan hal-hal
yang istimewa di masa sukar saya. Ketika bangun pagi saya hanya bisa melihat
cahaya matahari melalu jendela, dimandikan layaknya seorang balita, penggantian
jarum infuse secara terus menerus, pengambilan darah setiap hari untuk mengecek
hb, leukosit dan trombosit saya. Rutinitas itu saya lakukan selama 2 bulan
lebih. Setiap hari saya selalu menanyakan hari dan tanggal kepada orang tua
saya dan mulai menghitung selama inikah saya harus terbaring disini? Mata saya
kabur, pendengaran saya mulai berkurang, payudara saya mengeras seperti batu
bahkan tangan dan kaki saya begitu kurus. Seperti itulah keadaan saya waktu itu
dan saya merasa begitu menyedihkan.
Jika engkau mau bersabar dan tetap bertahan!! Itulah yang
saya lakukan bersama mama dan bapa saya. Mereka selalu sabar merawat saya dan
secara bergantian menjaga saya agar tidak merasa kesepian. Dalam keadaan saya
itu saya selalu mendengar pujian dan penyembahan dari Maria Shandy “Tenanglah
Kini Hatiku” lirik dari pujian itu begitu menguatkan saya dalam
penderitaan saya.
Tenanglah kini
hatiku, Tuhan memimpin langkahku.
Ditiap saat dan
kerja tetap kurasa tanganNya.
Tuhanlah yang
membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah
penuh tanganku dipegang teguh.
Dimalam yang
gelap benar, ditaman indah dan segar,
Di taufan dan di
laut tenang, tetap tanganku di pegang
Tuhanlah yang
membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah
penuh tanganku dipegang teguh.
Setiap saya merasa sepi saya selalu memutar lagu itu
dan menyanyikannya. Tentu saja dengan air mata yang penuh bahagia bahwa Tuhan
selalu memegang tangan saya. Setiap hari saya selalu berharap untuk cepat
keluar dari pembaringan itu. Saya selalu punya harapan untuk sembuh dan kembali
beraktifitas seperti dulu. Dalam penderitaan saya Tuhan mau saya bersabar dan
bertahan. Itulah yang saya lakukan sampai saat ini. Tuhan sudah memulai yang baik
dan Tuhan sendiri akan melanjutkannya dengan sempurna. Itulah sebabnya saya
sangat bersyukur mengenal Tuhan selama hidup saya dan saya akan jadi bukti dari
kebaikan Tuhan. Orang yang dekat dengan Tuhan bukan berarti hidup tanpa masalah
tetapi orang yang hidup dengan Tuhan akan menghadapi dan mengalahkan masalahnya
dan menjadi seorang pemenang.
Pertanyaannya masih sama : “Promosi seperti apa Tuhan?”
Promosi bagi saya sekarang adalah bonus untuk kesabaran saya dan promosi itu
akan dinikmati oleh orang-orang yang ada disekeliling saya. Promosi yang akan membuat
orang-orang semakin mengenal dan mengasihi Tuhan. Jangan pernah merasa sudah
melakukan yang terbaik dalam hidup ini sehingga tidak pantas untuk menderita
karena apapun yang kita lakukan tidak akan pernah bisa membalas kasih setia
Tuhan. Pelayanan dan pengabdian kita kepada Tuhan hanya bentuk terima kasih
atas kehidupan yang sudah Tuhan berikan. Ingatlah akan Ayub yang hidupnya
selalu berkenan kepada Tuhan namun dia juga tidak lepas dari penderitaan. Oleh
karena Ayub mau bersabar, bertahan dan taat Tuhan pun memberikan promosi dua
kali lipat dari apa yang hilang dulu. Jadi jangan pernah kecewa dengan
penderitaan yang kita alami sekarang. Bersabar dan bertahanlah maka promosi itu
akan diberikan kepadamu…